Sabtu, 15 September 2018

Tarian Tradisional dari Daerah Maluku


Tak hanya daratan Maluku yang penuh keindahan dan eksotisme, Maluku juga dianugerahi keindahan alam bawah laut yang memesona. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu impian destinasi wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Selain alamnya, daya tarik Maluku juga terdapat pada keistimewaan seni budayanya. Hal ini bisa dilihat dari tarian tradisionalnya. 


Berikut adalah 5 tarian tradisional khas dan unik dari Maluku:


1. Tari Poco-poco

Tari Poco-poco mungkin di antara sekian banyak tarian-tarian tradional yang ada di Indonesia, boleh dikatakan adalah tarian  yang sangat digemari dan terkenal. Tari Poco-poco adalah tarian jenis linedance yang populer sejak tahun 2000-an. 
Tarian Poco-poco ini merupakan perpaduan olahraga dan seni sebagai produk asli budaya bangsa Indonesia. Tarian ini awalnya dikenal sebagai gerakan senam di antara lingkungan militer hingga kemudian berkembang menjadi sebuah tarian yang digemari seluruh masyarakat Indonesia. Lagu pengiring tarian ini juga berjudul “Poco-poco” dan diciptakan oleh pria asal Ambon yang bernama Arie Sapulette.

2. Tari Lenso
Tarian tradisional ini merupakan tari pergaulan dan sangat identik dengan kaum muda-mudi. Tarian yang juga sering dipentaskan di Minahasa Sulawesi Utara ini sering dijadikan media untuk mencari pasangan hidup. Oleh sebab itu, Tari Lenso (selendang) sering dipentaskan di keramaian seperti acara penikahan atau tahun baru. Jumlah penarinya biasanya berjumlah 6 sampai 10 orang. Musik pengiringnya antara lain tambur minahasa, suling, kolintang, dan tetengkoren.

3. Tari Cakalele
Cakalele merupakan tarian perang yang dibawakan oleh pria dan perempuan secara berpasangan. Tarian yang diiringi musik tifa (drum), suling, dan bia (kerang besar) ini biasanya ditampilkan dalam rangka menyambut tamu atau dalam perayaan adat. Penari pria mengenakan pakaian yang didominasi warna merah dan kuning sambil membawa parang dan tameng (salawaku). Sedangkan penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya.

4. Tari Saureka-reka
Tari Saureka-reka atau disebut juga tari gaba-gaba (pohon sagu) mempertunjukan kelincahan kaki menginjak di antara empat bilah pohon sagu yang dipukuli, dimulai dari tempo lambat hingga cepat. Tarian asli Ambon ini merupakan bentuk ucapan terima kasih dan sering ditampilkan saat acara penyambutan tamu. Tarian ini di mainkan oleh empat pasang muda-mudi dan diiringi oleh musik tradisional seperti totobuang, tifa, dan ukulele.

5. Tari Bambu gila
Tarian yang satu ini mengandung unsur mistis. Tarian ini berasal dari Ternate, Maluku Utara. Tarian ini dibawakan oleh enam pria yang memegang batang bambu panjang yang “hidup” setelah dibacakan mantera. Para penari akan bergerak secara dinamis mengikuti gerakan bambu gila yang berguncang-guncang tersebut. Gerakan kompak dari penari ini melambangkan jiwa persatuan dan gotong-royong yang tertanam dalam budaya masyarakat Maluku.

Demikian yang dapat kami tulis tentang tarian tradisional khas Maluku. Terima kasih buat sobat-sobat yang sudah berkunjung.